Rabu, 26 Oktober 2016

Gunung Ringgit " Si Mungil Penantang Nyali "

Musim Liburan adalah musim yang ditunggu-tunggu oleh kalangan mahasiswa, khususnya saya sendiri, hehe. bisa keluar sejenak dari kegiatan kampus, baik akademik maupun non akademik, me-refreseh otak sejenak dengan jalan jalan. :D. Ingin merasakan pengalaman dan petualangan baru, akhirnya saya memutuskan untuk mencoba mendaki gunung yang mempunyai tinggi 1250 mdpl yaitu gunung Ringgit, Gunung yang terletak di desa Pecaron Pasir Putih Kabupaten Situbondo ini jika dilihat dari sisi barat gunung ini mirip seperti seseorang putri berambut panjang yang sedang tidur dan biasa disebut dengan gunung putri tidur oleh masyarakat sekitar.


Pagi hari, H-1 pencarian anggota dimulai, hehe akhirnya ada temen dari Bali dan Pasuruan yang ikut Join. yapp perjalanan pun lanjuttt ............


Parkir - Pintu Masuk Pendakian Gunung Ringgit 


Terdapat beberapa penitipan sepeda motor sebelum masuk pintu pendakian, penitipan biasanya di rumah warga sekitar, karena di Gunung Ringgit juga terdapat beberapa makam jadi jalur pendakian ini juga merupakan jalur bagi para peziarah. Konon yang menemukan Puncak Ringgit adalah salah satu kyai yang dimana makamnya diletakkan di puncak Ringgit. 

Pintu Masuk Pendakian Gunung Ringgit - Makam 1 

Sekitar pukul 23.00 WIB, Tim mulai start dengan target memperoleh sunrise di atas puncak, hehe. 5 menit dari pintu masuk jalanan masih berupa aspal, kemudian dilanjutkan dengan jalan berbatu, tidak lama , akan ditemui pertigaan, ambil sisi sebelah kanan. sweeerr angin malam menemani langkah kaki, melewati perkebunan warga selama 30 menit akan sampai di makam 1, makam ini terletak di sebelah kiri jalur pendakian/peziarah. lumayan lah buat ngisi air atau buat atur nafas sejenak hehe.

Makam 1 - Makam 2 (POS 1)

Kembali ke jalur yang benar, jalurnya pendaki kita melanjutkan perjalanan menuju pos 2, jalan sudah didominasi batuan , kurang lebih satu jam berjalan akhirnya sampai di makam 2 (Pos 1). Disini terdapat mushola , beberapa rumah warga dan juga tempat peristirahatan bagi peziarah. Darisini juga perjalanan sudah mulai ditemanin si sun wu kong alias monyet, hehe waspada barang bawaan aja. :D

POS 1 - POS 2

Jam 01.30 WIB kami melanjutkan perjalanan, darisini baru yang namanya mendaki hehe. jalanan mulai ditutupi ranting-ranting pohon rimbun, seorang teman kami cewek dari Pasuruan mungkin karena ngantuknya jalur setapak yang berbelok ke kiri di patas lurus masuk Hutan , alhamdulilah dengan sigap kami semua saling mengingati. jalan mulai memutar perbukitan hanya bisa dilewati satu orang dan seberang kanan adalah jurang, jadi harus super hati-hati dan saling menjaga. The Point :) ...

Sinar Rembulan begitu indahnya malam itu, memperhatikan tanda disini memang diperlukan karena ada pertigaan dimana tanda terletak di sebelah kiri pohon besar yang menuju puncak, jika mengambil jalan lurus maka akan menembus hutan dan entah ujungnya kemana karena saya belum pengen nyasar disini hehe... kemudian terdapat tali tampar sebagai bantuan bagi para pendaki atau peziarah sebagai alat bantu untuk menaiki bukit. kemudian akan ditemui sebuah hamparan luas di tandai adanya pohon besar dan juga tulisan POS 2. ya cocoklah buat istirahat sejenak. 

POS 2 - Puncak Ringgit 


Di pos 2 ini kami tiba sekitar pukul 04.00 WIB, 15 menit kemudian perjalanan dilanjutkan. bukit yang berkelok-kelok di bantu dengan beberapa anak tangga yang kemiringannya ada yang sampai 70 derajat. karena mengejar sunrise jadi foto anak tangganya pas pulang saja hehe. untuk mencapai puncak masih disambut beberapa anak tangga yang tertancap rapat pada punggung bukit, jika anak tangga yang dipijak lepas ya sudah kita akan berakhir masuk ke dalam jurang.



Selamat Pagi Pika ...

My Team

Note : Ada satu hal yang sangat disayangkan, Batu di kanan kiri puncak ini penuh dengan Vandalisme, mengotori alam dengan corat coret tinta putih ;(. Orang-orang alay yang bisanya hanya merusak pemandangan. 

Tali Tampar 
Anak Tangga Untuk Turun / Naik Puncak







Anak Tangga Pertama Untuk Mencapai Puncak Ringgit


Jadi saat mendaki gunung ringgit usahakan memakai sepatu untuk menjaga agar kaki tidak lecet. Selalu menjaga kekompakkan dan yang terpenting jangan pernah buang sampah sembarangan ataupun meakukan Vandalisme. Salam Lestari dan sampai ketemu lagi ringgit ................. :)


EmoticonEmoticon