Selasa, 01 November 2016

Kemistisan Gunung Argopuro

Assalamu'alaikum , pada artikel ini saya ingin berbagi cerita tentang Kemistisan Gunung Argopuro yang saya alami selama perjalanan. goo .... :D


kemistisan gunung argopuro bukan hal yang baru bagi telinga para pendaki, dahulu kala menurut mitos yang beredar disini bersemayam lah seorang putri dari masa kerajaan majapahit, yaitu dewi rengganis, banyak pendaki yang tersesat disini bahkan ada yang hilang tanpa jejak. Ada cerita juga konon terdapat sebuah taman yang sangat indah di gunung argopuro ini dan tidak semua orang dapat melihatnya, ketika seorang pendaki mengambil atau mencabut salah satu dahan daun bunga di taman itu maka dia tidak akan bisa keluar dari taman tersebut . yah, sebagai manusia beriman harusnya kita menyadari bahwa di  bumi yang sedang kita pijaki ini ada dimensi lain yang tidak terlihat kasat mata yaitu dimensi para Jin.


Mata air 1 (Hari Pertama)

Saat menjelang magrib, saya mengambil air di mata air 1 ditemani seorang teman, kami mengisi botol-botol yang kosong sambil berwudhu’ disana, dari arah air mengalir tiba-tiba saya mendengar seseorang bernyanyi, suara seorang wanita, pertama saya fikir mungkin suara tersebut hanya halusinansi atau suara dari para pendaki yang sedang istirahat di mata air 1,  disana ada lahan yang bisa dibangun 5-6 Tenda, akan tetapi suaranya terdengar makin jelas dan jalan untuk menuju lahan tenda berada di sebelah kanan kami, begitu juga dengan jalur pendakian, arahnya berbeda dengan sumber suara, agar temanku ini tidak ketakutan, aku memilih diam  dan berdoa di dalam hati untuk keselamatan kami dan jelas sekali temanku ini tidak sadar adanya suara tersebut karena dia tetap asik mengajak mengobrol seolah tidak ada apa-apa disekitar kami.


Menuju Cikasur

Keesokan harinya (hari ke 2) kami melanjutkan perjalanan menuju cikasur, timku terdiri dari 11 orang, jalan woles sambil menikmati pemandangan di sepanjang mata melihat :D. Savana –savana yang indah , suara burung , monyet, menyatu di telinga ini. Karena di mata air 2 aku memutuskan untuk mendirikan sholat duhur bersama harist, jarakku dg tim jadi selisih sekitar 45 menit. Nah, dalam perjalanan ternyata salah seorang dari tim mencabut beberapa bunga dan dibawa sampai cikasur. Karena berbeda tenda saya pun tidak menyadarinya. Di pagi hari, saat meregangkan otot-otot saya kaget melihat beberapa bunga di dalam tenda sebelah, perbuatan yang tidak patut dicontoh, alangkah lebih baik jika kita cukup menikmati pemandangan sekitar tanpa merusaknya. Temenku ini ditegur tapi dirinya tambah merasa seolah tidak bersalah.

  
Rawa Embik

(hari ke 3), sore hari sampailah di rawa embik, disini puncaknya kebersamaan bertemu dengan pendaki lain , kami menyalakan api unggun sambil bertukar cerita. Hal tersulit bagiku pada saat mendaki gunung ialah menjaga sholat tepat waktu, dikalahkan oleh dinginya alam dan juga lelahnya raga. Semua tertidur lelap dan sunyi…, Pagi hari, saat semua orang masih pulas mataku terbangun, karena tidur paling pinggir aku langsung membuka tenda sambil duduk dan tiba-tiba ada 2 orang berpakaian seperti pengawal kerajaan, mereka menggenggam tongkat tombak disebelah kiri dan tameng bundar ditangan sebelah kanan, wajahnya tertutup rapat, hanya terlihat mata bulat melotot, tubuh mereka kekar dan tinggi. Kemudian salah seorang diantara mereka menunjukku sambil berkata “Jaga Tingkah Lakumu atau mereka dalam bahaya” dengan tongkatnya menunjuk tenda sebelah yang berisi 3 orang , 2 orang diantaranya cewek dimana salah seorang dari mereka saat itu sedang datang bulan. Suaranya lantang membuat seluruh bulu kuduk merinding. Dalam keadaan kaget aku terbangun, sambil istighfar keluar dari tenda dan tidak ada apa-apa disana seolah aku bangun dari tidur untuk kedua kalinya, awalnya saya kira ini adalah mimpi sampai kemudian salah seorang teman cewek mengaku melihat seseorang berpakaian seperti dewi cantik memakai busana hijau anggun. Masih percaya ini adalah mimpi karena kelelahan aku pun teringat kemarin harinya  seorang dari timku mencabut beberapa tanaman sebelum di Cikasur dan temen-temen cewek ini ada disana tanpa memperingatkannya untuk tidak merusak alam.


< < <Tuntas Ulas > > > 

Kami memasang 3 buah tenda dan posisi tenda kami tidak saling berjauhan, di mimpi tersebut saya tidak melihat adanya dewi selain 2 orang penjaga yang menghampiri, lalu kenapa ada 2 orang penjaga jika tidak sedang mengawal sesuatu yang bagian penting dari mereka? Mungkin dewi cantik ini menampakkan wujud mereka pada salah seorang temen cewek sebagai sebuah peringatan dan penjaganya mendatangiku juga untuk memperingatkan lewat mimpi yang terasa sangat nyata. Tapi saya belum yakin apakah yang menghampiri kami ini adalah Dewi Rengganis dan pengawalnya, tentu hal ini mengacu pada kelakuan salah seorang anggota yang mengambil bunga, karena mungkin disana adalah alam nya, tempat tinggal mereka (bangsa Jin)






Sekian untuk cerita mistis di Gunung Argopuro, cerita ini hanya untuk berbagi pengalaman tentang kejadian nyata yang saya alami selama mendaki. Untuk cerita pendakian sudah ada di artikel sebelumnya yang berjudul “Gunung Argopuro ‘Perjalanan Terpanjang Pulau Jawa’ …… Terima Kasih :}


EmoticonEmoticon