Arjuno juga terkenal sebagai salah satu Gunung yang mempunyai cerita mistis, baik dari cerita masyarakat sekitar ataupun hal-hal yang dialami oleh para pendaki.
Pos Perijinan - Pos 1
Memulai langkah ketika sang fajar mulai menampakkan cahayanya, pagi yang penuh semangat, udara pagi yang sejuk dan melewati kebun teh yang masih basah terkena embun, sesuatu hal yang membuat fikiran tenang dan terasa nyaman. Sampai di Perempatan yang telah saya ceritakan di artikel pendakian Arjuno, tidak ada satupun dari kelompokku yang sadar bahwa jalur yang kami lalui adalah jalur yang salah, hal ini dikarenakan orang-orang tak bertanggung jawab yang memberikan tanda sesat yang sama sekali tidak mengarah pada Pos 1.
Kalau mendaki gunung Arjuno via lawang dan menjumpai penampung air diatas ini, kembalilah karena ini adalah jalur yang salah.
5 jam berada dijalur yang salah, jalan yang mulai menyempit dan setapak yang mulai tertutup ranting-ranting pohon dan semak belukar, akhirnya saya mulai sadar bahwa ini adalah jalur yang salah, awalnya saya diam tidak memberi tahu pada para cewek yang join mendaki, karena beberapa darinya masih pemula, saya putuskan untuk berhenti sebentar. Ditemani andre , kami menaruh tas carier dan mulai menyusuri jalur yang ada didepan, berjalan sekitar 30 menit saya berharap ada jalur yang menghubungkan antara jalur ini dengan jalur pendakian, menembus semak belukar dan akhirnya jalan setapak pun hilang, di depan kami adalah Hutan rimbun , tidak ada jalur lagi untuk dilalui. saya hanya membawa kompas saat itu, untuk mencocokkan arah kami dan arah puncak arjuno saya memanjat sebuah pohon untuk mendapat pandangan yang lebih baik, di sebelahnya terdapat pohon sangat besar dan gosong seperti terkena sambaran petir, teman saya berada sekitar 10 meter dibelakang dan juga sibuk mencari pandangan untuk melihat jalur yang dilalui, saat itu saya memasrahkan diri dan berdo'a meminta petunjuk pada ALLAH SWT. sambil memegang kompas yang tergantung dileher saya melihat arah , arah Utara adalah arah puncak, kemudian saat itu juga jarum yang selalu menunjuk arah utara itu pun berputar berlawanan arah jarum jam menunjuk arah selatan (arah kelompokku, arah kami datang) padahal saya memegang kompas sejajar tidak miring sedikitpun, sempat kaget, panik dan tidak mau membuat teman saya ketakutan akhirnya kami berdua memutuskan untuk kembali ke titik awal pendakian bersama tim. Disana seolah saya melihat sosok seorang kakek-kakek berpakaian putih,berambut putih panjang dengan jenggot-jenggotnya. 7 jam akhirnya keluar dari zona sesat, kembali ke jalur yang benar. Alhamdulillah seluruh orang di tim dapat pulang kerumah masing-masing dengan selamat. selama pendakian saya diam tentang hal ini dan baru menceritakannya ketika kami pulang dan melihat ekspresi mereka yang kaget dan agak merinding hehe.
Mungkin ini perjalanan yang bisa saya bagikan dari pengalaman mendaki gunung Arjuna via lawang. Tidak semua hal dapat dikaitkan dengan kekuatan mistis, bisa jadi jarum kompas yang berputar diakibatkan oleh medan magnet hutan pinus disana. Tapi semua itu tentu kembali pada diri & kepercayaan kita masing-masing. Terima Kasih :)
EmoticonEmoticon